Baru-baru ini, badan meteorologi dunia (WMO) telah mengumumkan bahwa sebagian besar fenomena el niño diperkirakan akan terjadi hingga paruh kedua tahun 2023.
“Kehadiran el niño sangat meningkatkan peluang untuk mencetak rekor suhu tinggi dan memprovokasi gelombang panas ekstrem di banyak wilayah dunia serta di perairan,” ujar Petteri Taalas, sekretaris jenderal wmo, seperti yang dilaporkan pada jumat (7/7/2023).
El niño adalah fenomena iklim alami yang menyebabkan suhu permukaan laut di samudra pasifik dekat khatulistiwa menjadi lebih tinggi dari rata-rata. Fenomena ini biasa terjadi setiap 2 hingga 7 tahun sekali.
Menurut Taalas, pengumuman ini bertujuan untuk mengingatkan pemerintah di seluruh dunia agar mempersiapkan diri menghadapi el niño dan dampak yang mungkin ditimbulkannya.
Belum lama ini, world meteorological organization (WMO) telah menyatakan kemungkinan besar terjadinya fenomena el niño sampai babak kedua tahun 2023.
“Kemunculan el niño berpotensi besar untuk memecahkan rekor suhu yang tinggi, memicu gelombang panas yang ekstrem di berbagai penjuru dunia dan juga di lautan,” kata Petteri Taalas, sekretaris jenderal wmo, seperti dilaporkan pada hari Jumat, tanggal 7 juli 2023.
El Niño merupakan fenomena alam dalam iklim yang mengakibatkan peningkatan suhu permukaan laut di wilayah ekuatorial samudra pasifik menjadi lebih panas dari biasanya. Fenomena ini biasanya muncul setiap 2 hingga 7 tahun sekali.
Taalas menyampaikan bahwa pengumuman ini diharapkan dapat menjadi peringatan bagi pemerintah di seluruh dunia untuk bersiap siaga dalam menghadapi el niño dan berbagai konsekuensi yang dapat ditimbulkannya.
