Ular Raksasa Tertangkap Melilit Permukaan Matahari, Apa Berdampak Pada Bumi?

Raksasa
Raksasa ( esa.int )

Solar orbiter milik badan antariksa eropa berhasil mengabadikan sebuah peristiwa luar biasa di permukaan matahari. Alat ini menangkap gambaran sebuah tabung gas dingin di atmosfer matahari yang terpental oleh kekuatan medan magnet, membentuk pola yang menyerupai ular mengitari pusat sistem tata surya.

Peristiwa ini diabadikan dalam bentuk gambar ultraviolet ekstrem, yang menunjukkan aktivitas energi yang sangat kuat di atmosfer matahari. Pengambilan gambar berlangsung selama tiga jam dan diperkirakan bahwa ‘ular’ tersebut bergerak dengan laju 170 kilometer per detik.

Berdasarkan informasi dari ifl science, gas di atmosfer matahari sejatinya adalah plasma. Karena temperaturnya yang mencapai lebih dari satu juta derajat celcius, elektron-elektron terpisah dari atomnya.

Beberapa area lebih panas dibanding lainnya, dengan area yang lebih sejuk membentuk bentuk mirip ular. Plasma sejuk ini tampak seolah-olah bergerak melintasi permukaan.

“Aliran plasma ini bergerak dari satu sisi ke sisi lain, namun pola medan magnetnya sangat tidak teratur. Ini menyebabkan perubahan arah, karena kami mengamati dari atas struktur yang melengkung,” ungkap david long, kepala peneliti, seperti yang dilansir oleh ifl science pada kamis, 13 juli 2023.

Selanjutnya, titik asal ‘ular’ dan filamen tersebut mengalami ledakan atau fenomena yang dikenal sebagai coronal mass ejections, di mana plasma dalam jumlah besar terlempar ke ruang angkasa. Jika terjadi tabrakan dengan bumi, ini dapat menimbulkan badai geomagnetik.

Kesamaan lokasi antara ular, filamen dan coronal mass ejection tampaknya bukan kebetulan. Saat ini, tim peneliti tengah meneliti hubungan ketiganya.

Pendeteksi partikel energetik dari solar orbiter aktif selama fenomena pelepasan ini. Alat ini mencatat kejadian partikel energik matahari yang sangat intens, yang belum pernah tercatat sebelumnya.

Ketika letusan ini terjadi, parker solar probe milik nasa juga terpengaruh. Hal ini memberikan perspektif unik tentang peristiwa tersebut, karena probe ini mengorbit dekat dengan matahari, sehingga mampu mengukur letusan dengan lebih akurat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *