Berbicara mengenai virtualisasi VPS, tentu tak bisa dipisahkan dari keberadaan KVM. Sebab, saat ini pengelolaan server memerlukan KVM dalam aktivitas virtualisasinya. Jadi, KVM adalah teknologi yang bagaimana sebetulnya? Lantas, kelebihan dan kekurangan apa yang dimilikinya sehingga banyak digunakan dalam virtualisasi?
Guna memahami apa itu KVM sekaligus kelebihan dan kekurangannya, diuraikan pembahasan lengkap dari pertanyaan-pertanyaan tadi. Detail pembahasannya dapat disimak pada penjelasan berikut:
Definisi KVM yang Perlu Diketahui
KVM adalah sebuah kependekan dari Kernel-based Virtual Machine. Teknologi KVM berguna dalam pembagian server fisik secara virtual. Dengan adanya KVM, server dapat dibagi ke dalam beberapa resource dedicated atau yang kerap dikenal sebagai VPS.
Awalnya, KVM dikembangkan oleh Linux untuk menunjang virtualisasi pada perangkat komputer Linux type X86. KVM mempunyai performa serta kemampuan upgrade kapasitas yang baik. Berkat KVM, server bisa stabil walaupun sedang terjadi lonjakan trafik pada server.
Seiring berkembangnya KVM, VPS yang dihasilkan akan mempunyai kernel independen. Hal ini memungkinkan setiap VPS melakukan modifikasi kernelnya secara leluasa memakai sistem operasi apa pun, entah itu Linux maupun Windows. Jadi, pengoperasian VPS bisa disesuaikan kebutuhan dan lebih fleksibel.
Prinsip Kerja KVM
Setelah membahas mengenai pengertian KVM, sekarang akan beralih ke prinsip kerja KVM itu sendiri. Sebagai teknologi virtualisasi, KVM memiliki dua prinsip utama. Untuk mengetahui lebih dalam, siak selengkapnya di sini. Prinsip prinsip tersebut terdiri dari:
1. Hardware Assisted Virtualization
Kemunculan KVM adalah setelah kemunculan teknologi virtualisasi yang ditopang perangkat keras. Sehingga, KVM tidak perlu lagi melakukan implementasi fitur yang telah tersedia di dalam perangkat keras. Namun, KVM juga memerlukan prosesor Intel VT-X maupun MD-V dan memakainya guna virtualisasi CPU.
Oleh karena KVM memanfaatkan support perangkat keras, maka KVM dapat membuat rancangan solusi hypervisor yang maksimal. Perancangan tersebut dilakukan tanpa modifikasi guna mendukung sistem operasi guest pada website.
2. Bekerja Sama dengan Hypervisor
Pada dasarnya, KVM memuat banyak komponen yang diperlukan hypervisor supaya nantinya KVM dapat memvirtualisasi CPU dan memori. Selain itu, KVM juga berperan dalam pengaturan memori, I/O stack, penjadwalan proses, pengaturan keamanan, device drivers, network stack, dan sebagainya.
Sementara itu, hypervisor merupakan operasi khusus yang tujuannya berbeda dari tujuan umum sistem operasi lain. Tugas hypervisor adalah menjalankan mesin virtual, alih-alih aplikasi. Kondisi tersebut dikarenakan kernel Linux telah meliputi fitur inti, yang mana fiturnya dipergunakan oleh hypervisor.
Atas dua prinsip kerja tersebut, KVM mempunyai karakteristik yang menjadikannya sebagai teknologi virtualisasi unggul. Sebab, KVM didesain untuk bekerja secara lebih efisien. Dibandingkan menulis seluruh komponen yang diperlukan, KVM justru bekerja sama dengan hypervisor. Tentunya ditunjang fitur yang disediakan hardware.
Kelebihan KVM
Seperti yang telah disinggung di pembahasan sebelumnya, KVM banyak digunakan karena menunjang virtualisasi dengan baik. Bukan hanya itu kelebihan yang dimiliki KVM, masih ada kelebihan lainnya yang patut diketahui. Rinciannya dapat dilihat di bawah ini:
1. Kompatibel untuk Berbagai OS
Salah satu kelebihan KVM adalah KVM kompatibel untuk diterapkan pada berbagai OS. VPS KVM dipisahkan dari kernel VPM, sehingga pengkonfigurasian bisa disesuaikan menurut kemampuan masing-masing.
Jadi, entah itu Linux atau Windows, tidak ada masalah apabila menggunakan KVM dalam virtualisasinya. Berbeda halnya dengan teknologi virtualisasi sejenisnya, seperti OpenVZ. Teknologi tersebut hanya kompatibel untuk OS Linux.
2. Didukung RAM dan CPU Khusus
Penggunaan virtualisasi KVM menjadikan RAM dan CPU lebih aman, karena dibuat lebih khusus atau terpisah. Dengan pemisahan ini, menjadikan pengguna lain tak bisa mengambil resource di dalam RAM atau CPU yang digunakan.
Hal ini karena masing-masing server berdiri sendiri, yang mana kernelnya mampu untuk membuat resource lebih besar serta dedicated. Alhasil, performa website lebih stabil dan optimal.
3. Mampu Menampung Trafik Tinggi
KVM adalah teknologi virtualisasi yang memiliki kemampuan menampung trafik website pada saat kondisi trafik sedang tinggi. Kelebihan ini dapat dimiliki KVM karena KVM mempunyai resource dedicated. Dengan begitu, website tak akan terpengaruh oleh kinerja website lainnya.
Misalnya, website lain di dalam server yang sama sedang mengalami lonjakan trafik. Kondisi itu tidak akan berpengaruh pada website yang dimiliki, sebab sudah diatur sedemikian rupa oleh KVM agar website tetap stabil dan tidak terganggu website lain.
4. Dapat Menangani Website dengan Resource Tinggi
Beberapa website memiliki resource yang tinggi, contohnya saja website e-commerce yang berisikan unggahan gambar, data pelanggan, dan sebagainya. Apabila menggunakan KVM, website bisa tetap bekerja dengan baik meskipun resource data tergolong tinggi atau banyak.
Seluruh resource yang dimiliki, baik itu RAM, CPU, ataupun storage tetap stabil dan dedicated. Sumber daya atau resource tersebut juga tak akan terpengaruh bila website lain di server yang sama sedang digunakan secara maksimal.
5. Tersedianya Data Center di Indonesia
Keberadaan data center penting dalam pertimbangan pemilihan server. Maka, dengan adanya data center KVM di Indonesia menjadi kelebihan tersendiri bagi siapapun yang menggunakan KVM.
Hal ini akan lebih menguntungkan lagi jika sasaran website adalah pengguna yang ada di Indonesia. Alhasil, pengelola website akan lebih mudah membidik pengguna supaya mengunjungi website yang dikelola.
Kekurangan KVM
Begitu banyaknya keunggulan yang dimiliki KVM, bukan berarti KVM adalah teknologi yang sempurna. KVM juga mempunyai kekurangan yang perlu untuk diketahui supaya bisa lebih bijak dalam menggunakannya. Kekurangan KVM yaitu sebagai berikut.
1. Sulit Dilakukan Pengaturan
KVM adalah teknologi tingkat tinggi dan belum begitu populer mengenai pengaturannya. Oleh karena itu, akan sulit melakukan setup terhadap VPS KVM. Apabila hendak melakukan pengaturan, perlu memiliki skill mumpuni supaya pengaturan bisa dilakukan secara tepat.
Kekurangan ini juga menjadikan pengaturan tidak bisa dijalankan dengan leluasa. Harus melibatkan orang yang sudah paham teknologi KVM agar bisa membantu pengaturannya.
2. Tak Dapat Overselling
Kekurangan berikutnya yang dimiliki oleh KVM yaitu mahalnya biaya KVM. Pada dasarnya, biaya yang mahal sepadan dengan banyaknya kelebihan yang dipunyai teknologi ini. Akan tetapi, mahalnya biaya juga menjadi kekurangan karena artinya teknologi ini tak bisa dijangkau banyak pihak.
Konsumen akan berpikir ulang jika ingin menggunakan KVM sebab harus menyisihkan biaya lebih banyak. Maka, akan sedikit konsumen yang bisa menjangkau teknologi KVM.
3. Tak Support on Demand
Bisa dibilang, KVM adalah teknologi tingkat tinggi. Sayangnya, KVM tidak support pada proses upgrade on demand. Misalnya, ketika ada kustomisasi RAM dan CPU atau penggantian komponen RAM dan CPU. Server harus dimatikan atau offline selama proses kustomisasi atau penggantian tersebut.
Hal ini tentu amat disayangkan, mengingat kini sudah banyak teknologi yang support aktivitas on demand. Sebab, kemampuan on demand menjadikan penggunanya dapat melakukan upgrade dengan leluasa sesuai kebutuhan.
Demikian ulasan tentang definisi KVM adalah apa beserta kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. KVM memang memiliki kelebihan yang begitu banyak, tetapi perlu juga diperhatikan kekurangannya. Terlebih, jika perlu melakukan upgrade atau perbaikan. Selain itu, biayanya yang mahal juga patut dipertimbangkan.