Sejumlah kapal layar telah diserang oleh sekelompok paus pembunuh di perairan di sebelah selatan spanyol.
Baru-baru ini, terjadi insiden di mana sejumlah paus orca menyerang kapal layar di dekat gibraltar. Bahkan, paus-paus tersebut mengejar kapal layar tersebut saat kapal itu ditarik ke pelabuhan.
Ada 18 kejadian serangan paus ke kapal layar di perairan di sekitar spanyol sepanjang bulan Mei. Namun, insiden di dekat gibraltar merupakan kali pertama paus orca mengejar kapal hingga ke pelabuhan, terutama setelah kapal mengalami kerusakan.
April Boyes, seorang pelaut yang berada di kapal layar yang diserang oleh orca, secara rinci menceritakan peristiwa serangan tersebut dalam blog pribadinya. Ia dan rekan-rekannya pertama kali melihat orca di sekitar kapal pada pukul 9.30 malam saat mereka sedang melintasi selat gibraltar.
Awalnya, harapan mereka adalah agar kelompok paus tersebut pergi dengan mematikan mesin kapal. Para pelaut juga berusaha untuk mengalihkan perhatian paus dengan cara melemparkan berbagai benda seperti tali, gandum dan pasir ke laut.
Boyes mengungkapkan, “Tidak lama setelah itu, paus mulai menyerang kapal kami dengan menghantam bagian bawah kapal dan menyebabkan kemudi kapal berputar dengan keras, mengakibatkan getaran hebat di kapal.” Ia menambahkan, “Setelah sekitar satu jam paus menghantam bagian bawah kapal sampai hancur, air mulai masuk ke dalam kapal.”
Menurut informasi dari kelompok kerja orca atlantik (GTOA), serangan orca terhadap kapal-kapal di sekitar semenanjung iberia dimulai pada tahun 2020. Dilaporkan sebanyak 52 insiden serangan orca terjadi antara bulan Juli dan November pada tahun ini.
Pada tahun sebelumnya, gtoa mencatat total 207 kejadian serupa, dengan 46 kejadian tercatat sejak bulan Maret 2023.
Dilansir oleh live science, satu dari lima serangan orca terjadi ketika kapal membuka layar dan tiga di antaranya mengakibatkan tenggelamnya kapal.
Meskipun demikian, hingga saat ini, motif yang mendasari serangan orca terhadap kapal masih belum jelas.
Boyes memiliki dugaan sendiri terkait hal ini. Ia mengemukakan, “Saya curiga bahwa serangan orca ini berkaitan dengan penangkapan tuna.
Orca memiliki pola migrasi dan terdapat jaring tuna yang besar di daerah barbate. Saya menduga serangan ini terjadi karena aktivitas para nelayan yang berebut tuna, mungkin disebabkan oleh praktik penangkapan ikan berlebihan (overfishing).”