Sebuah gambar matahari yang menarik dirilis nasa pekan lalu melalui teleskop solar dynamic observatory, menampilkan matahari seolah tersenyum. Dalam cahaya ultraviolet, daerah gelap di matahari, dikenal sebagai lubang korona, terlihat jelas.
Nasa menjelaskan bahwa lubang korona ini merupakan tempat di mana angin surya bertiup ke luar angkasa.
Suhu di lubang korona ini lebih rendah daripada lapisan luar matahari dan biasanya mencapai sekitar 18.032 derajat celcius. Di wilayah ini, aktivitas magnet sangat tinggi dan menjadi pemicu dari letupan angin surya.
Angin surya membawa sejumlah partikel yang meliputi proton dan elektron, yang meluncur ke luar angkasa.
Meskipun tampak menarik, kegiatan di lubang gelap matahari dapat menimbulkan dampak serius di bumi. Badai surya memiliki potensi untuk melemparkan partikel ke atmosfer bumi yang bisa mempengaruhi antena televisi dan radio serta menyebabkan gangguan komunikasi.
Minggu lalu, nasa mengeluarkan foto istimewa dari matahari. Dalam gambar yang direkam oleh teleskop solar dynamic observatory, matahari tampak seolah sedang tersenyum.
“Dalam peristiwa hari ini, solar dynamic observatory milik nasa berhasil mengabadikan ‘senyuman’ matahari. Ketika difoto dalam sinar ultraviolet, bagian gelap pada Matahari yang dikenal sebagai lubang korona terlihat.
Ini adalah zona di mana angin surya berhembus ke luar angkasa,” ujar nasa melalui akun twitter-nya.
Suhu di lubang korona ini lebih rendah dibandingkan dengan lapisan luar matahari. Biasanya, lapisan ini memiliki suhu sekitar 18.032 derajat celcius.
Bagian ini juga dikenal memiliki tingkat aktivitas magnet yang sangat tinggi, yang menjadi penyebab dari letupan angin surya. Angin surya membawa berbagai partikel, termasuk proton dan elektron, yang meluncur ke luar angkasa.
Walaupun fenomena ini terlihat unik, aktivitas di bagian gelap matahari dapat membawa dampak buruk bagi bumi. Badai surya memiliki potensi untuk melepaskan partikel ke atmosfer bumi yang bisa mempengaruhi antena televisi dan radio.
Badai matahari yang kuat dapat mengganggu sistem listrik, bahkan menyebabkan pemadaman listrik besar. Pada tahun 1859, badai matahari terbesar yang tercatat mengakibatkan kerusakan pada stasiun telegraf.
Di era teknologi informasi seperti sekarang, dampak dari peristiwa badai matahari tahun 1859 atau yang dikenal sebagai carrington event dapat menjadi lebih luas.
Namun, radiasi matahari juga memiliki peran dalam fenomena alam yang indah di bumi, seperti aurora borealis di wilayah utara bumi. Saat carrington event terjadi, intensitas partikel matahari yang sangat besar membuat aurora bahkan terlihat di daerah tropis.