Untuk beberapa dekade, lembaga pendidikan mengajarkan bahwa terdapat sembilan planet dalam sistem tata surya kita.
Namun, sejak tahun 2006, pluto tidak lagi dianggap sebagai planet terkecil. Pada tahun tersebut, international astronomical union (IAU) merevisi definisi sebuah planet sehingga pluto kini dikategorikan sebagai planet kerdil.
Keputusan ini diambil menyusul perdebatan di kalangan astronom yang tergabung dalam iau terkait masalah klasifikasi.
Mereka dihadapkan pada dua pilihan: mengakui banyaknya objek serupa yang akan ditemukan di masa depan sebagai planet atau mengeluarkan pluto dari daftar planet. Mereka memutuskan untuk menjalankan pilihan yang kedua.
Hasilnya, kesepakatan massal tercapai untuk mengeluarkan pluto dari daftar planet.
Kemudian, alasan pluto tidak lagi dianggap sebagai planet adalah apa?
Saat international astronomical union (IAU) pertama kali memberikan definisi resmi untuk istilah “planet,” pluto tidak sesuai dengan kriteria tersebut.
Menurut laporan popsci pada hari Kamis tanggal 26 Januari 2023, ada tiga kriteria yang harus dipenuhi agar sebuah benda langit dapat diakui sebagai planet, sama seperti bumi dan saturnus.
Pertama, objek tersebut harus berorbit di sekitar matahari. Kedua, objek tersebut harus cukup bulat. Ketiga, lintasan orbitnya harus bebas dari objek lain.
Pluto berhasil memenuhi kriteria pertama karena mengorbit matahari setiap 248 tahun menurut perhitungan waktu di bumi. Namun, ia tidak memenuhi kriteria lainnya.
Pluto mungkin memenuhi kriteria kedua, karena ada asteroid yang lebih kecil dengan bentuk tak beraturan yang juga mengorbit matahari, seperti Itokawa yang bentuknya menyerupai kentang.
Ketika suatu objek langit memiliki massa yang cukup, gravitasinya akan membuat objek tersebut bulat dan pluto memiliki ukuran yang cukup untuk itu.
Namun, tantangan terbesar bagi pluto adalah kriteria ketiga, yang banyak dipertimbangkan oleh astronom dalam mendefinisikan sebuah “planet”.
Lintasan orbit delapan planet lainnya dalam sistem tata surya tidak memiliki objek lain. Sedangkan lintasan orbit pluto tidaklah bersih. Dilihat dari keseluruhan sistem tata surya, pluto berada di antara asteroid dan planet.
Para astronom memahami bahwa tidak ada objek besar yang menghalangi lintasan orbit pluto. Namun, pemahaman terkini tentang lingkungan sekitar pluto menunjukkan bahwa ia lebih cocok sebagai bagian dari sabuk kuiper daripada sebagai planet.
Sabuk kuiper adalah cincin yang berisi mungkin hingga satu triliun komet dan objek es yang mengorbit lebih jauh dari neptunus.
Diperkirakan ada setidaknya 200 objek dalam sabuk kuiper yang cukup besar dan bulat sehingga bisa dianggap sebagai planet kerdil.
Berdasarkan pergerakan mereka yang serupa dengan asteroid, pluto, menurut astronom dari california institute of Ttchnology, mike brown, lebih tepat diklasifikasikan sebagai salah satu dari objek tersebut.