Rotasi bumi telah dilaporkan mengalami perlambatan pada tahun ini dan fenomena ini terus berlangsung seiring berjalannya waktu.
Meskipun penyebab pasti dari perlambatan rotasi bumi belum sepenuhnya dipahami, dipercayai bahwa peristiwa ini akan terus terjadi di masa mendatang, seperti yang dikutip dari laporan dalam science times pada Jumat (10/12/2021).
Menurut sumber yang dilaporkan oleh Forbes, gerakan planet tidak selalu dapat diprediksi dengan pasti dan ini dipengaruhi oleh perubahan dalam inti bumi, laut, atmosfer, serta fluktuasi yang terus berubah sepanjang waktu.
Dalam konteks ini, time and date mencatat bahwa rotasi bumi memang sedikit melambat. Sebagai contoh, pada paruh pertama tahun 2021, satu hari masih memiliki durasi yang lebih singkat sekitar 0,39 detik dibandingkan dengan tahun 2020.
Namun, terjadi perlambatan rotasi yang lebih signifikan antara 1 Juli dan 30 September, di mana rata-rata satu hari menjadi 0,05 milidetik lebih lama dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Dengan demikian, terdapat indikasi bahwa rotasi bumi tidak lagi mengalami percepatan, tetapi malah berlangsung lebih lambat dari biasanya. Dalam waktu sekitar sepuluh tahun, mungkin perlu mengurangi detik kabisat berdasarkan laju rotasi saat ini,” jelas seorang ahli.
Para ilmuwan luar angkasa saat ini menggunakan alat yang dikenal sebagai jam atom untuk mengatur waktu terkoordinasi universal (UTC), seperti yang dilaporkan oleh express uk.
Melalui pendekatan ini, para profesional dapat mengukur waktu yang sangat tepat di bumi dengan bantuan pergerakan elektron dalam jam atom.
Pada tahun 2020, terjadi percepatan rotasi bumi yang signifikan, sehingga standar detik bumi harus disesuaikan oleh para ahli. Namun, berdasarkan data terbaru, rotasi bumi melambat hingga 0,5 milidetik antara 1 Juli hingga 30 September.
Menurut laporan dari science alert, gaya gravitasi yang dihasilkan oleh bulan mungkin memiliki dampak pada kecepatan rotasi bumi. Apabila pengaruh tarikan gravitasi bulan terlalu kuat, kemungkinan besar bumi akan berputar lebih lambat dari biasanya.
Selain itu, gempa bumi juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab perlambatan rotasi bumi, karena bencana alam tersebut mengubah distribusi massa planet.
Meskipun perlambatan rotasi bumi hanya memiliki dampak kecil pada kehidupan sehari-hari, seperti yang dijelaskan dalam laporan dari science focus BBC.
Namun dampaknya dapat dirasakan secara signifikan dalam teknologi seperti satelit GPS, ponsel, komputer dan jaringan komunikasi, yang sangat bergantung pada sistem waktu yang tepat. Namun, solusi yang mungkin adalah dengan menghapus detik kabisat daripada menambahkannya.