Hosting menjadi kebutuhan penting bagi sebuah website agar bisa diakses secara lancar oleh penggunanya. Selain memakai layanan hosting dari jasa tertentu, ada cara membuat server hosting sendiri yang praktis. Bahkan ini bisa dilakukan dengan mudah lewat komputer pribadi di rumah.
Jika memang tidak ingin berlangganan hosting di layanan yang sudah ada, maka tak ada salahnya untuk membuat server hosting sendiri. Lewat artikel ini akan dibagikan seperti apa cara membuatnya dan apa saja syarat yang harus dipenuhi.
Mengapa Membuat Hosting Sendiri?
Sebelumnya, mari cari tahu dulu apa yang membuat seseorang perlu membuat server hosting sendiri. Alasan pertama muncul karena ada banyak pengelola website yang ternyata dikecewakan oleh provider web hosting. Entah karena pelayanannya yang kurang optimal, maupun penyebab lainnya.
Banyak juga yang merasa keberatan untuk bekerja sama dengan provider lain dalam menghadirkan layanan hosting. Tidak sedikit pula yang ingin membuat server hosting sendiri karena rasa penasaran. Seperti apa kira-kira sistem yang digunakan untuk meng-hosting sebuah website.
Memang benar ada banyak manfaat yang bisa diperoleh jika menguasai cara membuat server hosting sendiri. Namun perlu diketahui bahwa ini merupakan proses yang cukup menguras energi dan pikiran. Jadi, siapkan mental dulu sebelum memutuskan untuk membuat server sendiri.
Syarat yang Dibutuhkan
Sebelum masuk ke cara membuat server hosting sendiri, mari kenali dulu apa saja syarat yang dibutuhkan. Tentu saja pembuatan server tidak akan bisa dilakukan jika syaratnya tidak terpenuhi. Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipersiapkan:
1. Perangkat Keras yang Prima
Pertama, dibutuhkan perangkat keras yang bisa bekerja secara optimal. Perlu dipahami bahwa komputer umum dengan spesifikasi yang biasa saja tidak akan bisa melakukan tugas berat sebagai server hosting. Jadi sebaiknya jangan dipaksakan agar tidak memicu masalah.
Paling tidak siapkan PC atau laptop dengan spesifikasi minimal RAM 4 GB dan hardisk 500 GB. Ini merupakan spesifikasi minimal yang memungkinkan proses hosting berjalan dengan lancar tanpa lemot.
2. Software yang Up to Date
Selain hardware, pastikan juga software yang digunakan kompatibel. Pastikan software yang digunakan di perangkat laptop atau PC tadi selalu di-update secara berkala. Tujuannya untuk menghindari lemot dan memastikan performanya optimal.
3. Waktu dan Tenaga yang Optimal
Demi mengelola website dengan server hosting sendiri, maka harus ada waktu dan tenaga yang optimal. Hal ini sering diabaikan dan dianggap remeh. Padahal jika tidak ada waktu dan tenaga yang memadai, maka proses pembuatan web hosting sendiri ini tidak optimal.
Jadi jika ingin mulai membuat server hosting sendiri, sediakan dulu waktu yang memadai. Pastikan juga untuk siap mengurusi hosting tersebut secara optimal. Jangan sampai sudah memulai tapi kemudian diabaikan karena tidak ada waktu dan tenaga.
4. Koneksi Internet yang Memadai
Syarat berikutnya yang harus dipenuhi adalah koneksi internet yang memadai. Dalam proses pembuatan server hosting ini, dibutuhkan koneksi internet yang super kencang. Jangan disamakan dengan koneksi internet untuk level pemakaian reguler sehari-hari.
5. Pemahaman Risiko
Sebelum membuat server hosting sendiri, harus dipahami dulu bahwa ada risiko yang harus ditanggung oleh pengguna. Risiko tersebut adalah risiko terkena hack atau peretasan. Silakan pahami dulu risiko ini dan persiapkan langkah untuk menghadapinya.
Cara Membuat Server Hosting Sendiri
Jika sudah siap dan memenuhi semua syarat tadi, maka langsung saja pelajari bagaimana cara membuat server hosting sendiri. Mari asumsikan bahwa perangkat yang digunakan di sini memakai sistem operasi Windows. Berikut adalah petunjuk cara yang harus diikuti:
1. Pasang Server WAMP
Langkah pertama, silahkan pasang dulu server WAMP (Windows Apache, MySQL, PHP). Ini merupakan bagian penting yang akan membantu perangkat agar bisa difungsikan sebagai server hosting.
Ada banyak jenis program yang bisa digunakan untuk memasang WAMP. Salah satunya adalah WAMPServer yang terkenal paling mudah untuk dipakai. Langsung saja kunjungi laman website-nya dan unduh program yang paling sesuai dengan komputer.
Jika sudah berhasil memasang WAMP maka akan terbentuk direktori baru secara otomatis dengan nama c:wampwww. Ini merupakan folder yang akan membantu website jadi online.
Langsung saja buat folder baru di direktori tersebut. Gunakan nama file PHP dan HTML di dalamnya. Jangan lupa, cek juga apakah WAMPServer bekerja optimal atau tidak, caranya dengan mengakses http://localhost.
2. Lakukan Pengujian Server WAMP
Dari langkah sebelumnya tadi, jika sudah diketahui bahwa server WAMP bisa dipakai maka saatnya melakukan pengujian. Caranya mudah, mulailah dengan membuka Notepad di Windows kemudian ketik logika <title>PHP Test</title>.
Simpan file tersebut dan namai info.php di bagian direktori WAMP. Lalu akses file ini dengan browser yang dimiliki memakai alamat https://localhost/infor.php. Tanda bahwa server WAMP bekerja dengan baik adalah muncul file kosong namun alamat website-nya sudah tepat.
3. Konfigurasi Database MySQL
Bagi pengguna yang tidak memakai WordPress, maka perlu dilakukan konfigurasi database MySQL untuk menyesuaikan. MySQL ini akan membantu mengatur semua data dari website menjadi database yang lebih mudah untuk diakses.
Pengguna bisa memakai database yang sudah ada atau database baru. Langsung saja klik ikon PHPMyAdmin di bagian menu Tool di layar WAMPServer. Setelah itu masukkan username berupa ‘root’ dan password tidak perlu diisi.
Namun, jika pengguna sudah memakai CMS WordPress maka langkah ini tidak perlu dilakukan. Jika ingin mengecek MySQL bekerja baik atau tidak, cukup dengan buka browser dan ketik http://localhost/testmysql.php. Nantinya akan ditampilkan alamat IP beserta informasi terkait.
4. Buat Website Online
Sampai di sini, website hanya bisa diakses melalui komputer pribadi. Supaya website tersebut bisa diakses secara online oleh pengguna lain maka harus dilakukan pengubahan setting-an Apache.
Masuk ke menu WAMPServer kemudian klik opsi Apache dan pilih https-vhosts.conf. Setelah itu akan muncul rangkaian logika. Langsung saja ubah logika ‘require local’ menjadi ‘require all granted’.
Jika sudah diubah, restart server WAMP dengan klik Restart All Services di bagian menu. Setelah itu, jangan lupa pastikan bahwa firewall yang digunakan tidak memblokir permintaan koneksi website jadi bisa diakses dengan lancar.
5. Berikan Nama Domain
Langkah berikutnya, silahkan berikan nama domain untuk website yang sudah dibuat. Nama domain ini sangat penting karena mempermudah pengguna lain untuk mengakses website. Pastikan nama domain yang dipilih tepat dan mendukung performa website secara optimal.
Sampai di sini, website sudah bisa diakses dengan hosting sendiri dan biayanya juga bisa dibuat seminimal mungkin. pastikan untuk terus menjaga performa komputer yang digunakan sebagai server. Kalau perlu, hapus semua program yang tidak digunakan agar bisa lebih optimal.
Semoga panduan cara membuat server hosting sendiri ini bisa membantu para website developer yang ingin memakai hosting pribadi. Carilah referensi lebih banyak dulu sebelum membuat hosting. Pastikan juga untuk memahami semua resikonya dengan baik.