Apa Itu Runway Startup dan Mengapa Sering Disebut Sebagai Alasan PHK?

Runway
Runway ( www.forbes.com )

“Runaway” sering menjadi alasan yang diutarakan oleh berbagai startup ketika mereka melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan mereka.

Menurut Y combinator (YC), investor terkemuka di silicon valley, cara terbaik bagi startup untuk bisa bertahan dalam situasi ekonomi saat ini adalah dengan memanfaatkan 30 hari ke depan untuk merumuskan strategi, mengurangi pengeluaran dan memperluas ‘runway’ mereka.

Hal ini dikarenakan, di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, langkah paling bijak bagi para pendiri startup adalah mempersiapkan diri menghadapi situasi terburuk.

Apa itu runaway?

Devina Halim, principal di east ventures, menyampaikan bahwa runway merupakan durasi waktu yang tersedia bagi sebuah startup sebelum dana mereka habis.

Runway berkaitan erat dengan konsep burn rate, yang merupakan ukuran penting dalam menentukan runway. Keduanya saling terkait.

Cara menetapkan panjang runway yang ideal untuk sebuah startup bisa dianalogikan dengan proses pembangunan landasan pacu di bandara. Dalam kasus landasan pacu, pertimbangan utamanya adalah menentukan panjang yang cukup agar pesawat dapat lepas landas dengan aman.

Untuk para pendiri yang tengah mengembangkan startup mereka, faktor penting yang harus dipertimbangkan adalah durasi waktu dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk menciptakan produk atau mencapai target tertentu.

Durasi atau panjangnya ‘runway’ akan menentukan besarnya dana yang diperlukan oleh startup tersebut. Runway yang terlalu singkat dapat menyebabkan startup tidak berhasil menghasilkan produk yang optimal.

“Apabila sebuah startup memiliki runway yang terlalu panjang, mereka berpotensi menghamburkan equity (modal) mereka,” ujar Devina baru-baru ini.

Mengenai burn rate, vp of investment ac ventures alvin cahyadi menguraikan bahwa ini merupakan jumlah uang yang dikeluarkan atau dipakai untuk operasional perusahaan. “Biasanya startup sering mengalami kerugian,” ungkapnya.

Alvin melanjutkan, dikarenakan startup seringkali belum mampu menciptakan keuntungan, pengeluaran mereka perlahan-lahan mengurangi modal yang ada. “Jadi, burn rate itu sesungguhnya menunjukkan besaran kerugian perusahaan dalam periode tertentu,” jelas Alvin.

Selanjutnya, Alvin memberikan ilustrasi tentang bagaimana menghitung runway sebuah startup dengan mempertimbangkan modal yang dimiliki dan jumlah biaya operasional bulanan mereka.

Untuk menghitungnya, ambil jumlah uang di bank perusahaan, yaitu US$ 1.000.000 dan bagi dengan burn rate mereka, yaitu US$ 100.000. Hasilnya adalah 10, yang menunjukkan bahwa runway perusahaan tersebut adalah 10 bulan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *