Warganet menjadi teralih perhatiannya karena handphone yang digunakan oleh kim jong un, pemimpin korea utara, saat dia memantau peluncuran rudal balistik antarbenua terkini negaranya, yang diumumkan oleh kcna pada rabu (12/7/2023).
Awalnya, publik berspekulasi bahwa korea utara telah mengembangkan smartphone inovatif mereka, yang tampak serupa dengan samsung galaxy z flip atau huawei pocket s dari china.
Ponsel ini, yang diberi nama ‘Samtaesong 8’ dan baru-baru ini tampil di korean central television, mengundang perhatian.
“Samtaesong” dalam bahasa korea utara berarti “tiga bintang bersinar”, merujuk pada kim Il-sung, pendiri korea utara, istrinya kim jong-suk dan anaknya kim jong-il.
Penggunaan handphone yang disebut samsung kw oleh kim jong un menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan korea utara mulai terbuka terhadap produk dan pasar korea selatan.
Fakta terbaru yang diungkap oleh badan intelijen nasional korea selatan (NIS) menunjukkan bahwa ponsel yang digunakan kim jong-un dalam sebuah foto kemungkinan adalah produk china.
Nis percaya bahwa smartphone lipat tersebut dismugel masuk ke korea utara melalui kereta barang setelah dibukanya kembali jalur kereta antara korea utara dan china pada september tahun lalu.
Nis sedang berusaha untuk mengetahui cara smartphone tersebut masuk ke korea utara dan metode pembayarannya, menurut laporan dari media korea selatan, the korea herald, yang dikutip pada tanggal 1 agustus 2023.
Korea selatan melakukan penyelidikan ini bukan berdasarkan rasa benci atau sejarah masa lalu, tetapi karena korea utara memang telah dilarang oleh sanksi pbb untuk mengimpor atau mengekspor peralatan elektronik.
Korea utara diduga mulai mengembangkan jaringan seluler pada tahun 2002, tetapi tidak banyak informasi tentang peluncurannya.
Baru pada tahun 2008, koryolink, sebuah usaha patungan antara penyedia layanan telekomunikasi mesir dan korporasi pos dan telekomunikasi korea utara, diluncurkan.
Sejak tahun 2013, penggunaan smartphone telah meningkat dengan cepat di pyongyang dan kota-kota besar lainnya.
Namun, sebuah laporan dari afp yang mengutip cia world factbook menyatakan bahwa hanya sekitar 19% populasi korea utara yang diperkirakan memiliki akses ke telepon seluler.
