Belakangan ini, pengguna whatsapp di india menghadapi masalah dengan meningkatnya jumlah panggilan spam melalui whatsapp.
Panggilan ini kebanyakan berasal dari nomor internasional, termasuk dari indonesia dengan kode negara (+62). Negara lain yang menjadi sumber panggilan spam ini termasuk ethiopia (+251), kenya (+254), malaysia (+60) dan vietnam (+84).
Panggilan-panggilan ini umumnya mengiming-imingi peluang kerja yang tidak nyata. Namun, pada akhirnya, para penipu ini mengarahkan korban potensial untuk berkomunikasi melalui aplikasi perpesanan lain, seperti telegram, menurut laporan techcrunch pada jumat (13/5/2023).
Tak hanya itu, banyak pengguna juga mengalami pelecehan melalui panggilan spam tersebut. Kejadian ini banyak dilaporkan oleh pengguna yang terpengaruh melalui media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Rajeev chandrasekhar, menteri elektronik dan teknologi informasi india, secara aktif mengatasi masalah panggilan spam. Dia telah menginstruksikan meta, perusahaan induk whatsapp, untuk memblokir panggilan semacam itu.
Whatsapp telah mengakui bahwa pelaku kejahatan telah menggunakan panggilan ini untuk menipu pengguna. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa metode ini merupakan bentuk baru penipuan yang diadopsi oleh para pelaku.
“Meskipun demikian, pelaku kejahatan terus menemukan berbagai cara untuk menipu pengguna. Baru-baru ini, mereka mengadopsi panggilan penipuan internasional sebagai metode baru,” ujar perwakilan whatsapp.
Platform tersebut telah mengimplementasikan pembaruan pada sistem back-end sebagai langkah untuk mengatasi masalah panggilan spam. Whatsapp juga mengumumkan peningkatan pada sistem kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) untuk mengurangi masalah ini.
Whatsapp menyatakan bahwa kebijakan penegakan baru yang mereka terapkan diharapkan dapat menurunkan frekuensi panggilan spam hingga 50%.
“Kami optimis dapat menangani insiden yang sedang berlangsung dengan efektif. Kami berkomitmen untuk terus berupaya demi menjamin keamanan pengguna kami,” ungkap perwakilan whatsapp.