Badan antariksa amerika serikat, nasa, tengah bersiap dengan alat canggih baru dalam pencarian alien dan ufo. Mereka akan memanfaatkan kecanggihan artificial intelligence (AI) dan machine learning sebagai sarana pencarian kehidupan lain di luar Bumi.
“Kami berencana memakai ai dan machine learning untuk mendeteksi kejanggalan di angkasa dan akan terus berusaha menemukan lokasi di angkasa yang mungkin bisa dihuni,” kata administrator nasa, Bill Nelson, seperti dilansir fox news pada selasa (26/9/2023).
Ai sudah dikenal luas dan digunakan di berbagai sektor industri dan disiplin ilmu. Nelson menyatakan, kini giliran nasa untuk mengadopsi teknologi yang mulai populer sejak akhir tahun lalu.
“Ai telah mulai dieksplorasi di berbagai bidang, lantas mengapa kita harus membatasi diri dalam menganalisis data yang kita miliki dengan teknologi yang ada?” tuturnya.
Nicola Fox, associate administrator nasa, memberikan penjelasan tentang penggunaan ai di agensi tersebut. Ia mengatakan bahwa terkadang nasa gagal mengenali indikasi penting dari data yang mereka kumpulkan.
Ai diharapkan dapat mengidentifikasi indikasi tersebut. Sebagai contoh, ai dapat digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda badai super dari data lama nasa yang sebelumnya hanya dianggap sebagai data satelit standar, menurut fox.
Selain itu, tim peneliti independen yang mengkaji fenomena anomali tak teridentifikasi (UAP) juga menekankan pentingnya ai dan pembelajaran mesin. Tim yang terdiri dari 16 orang ini menyarankan penggunaan teknologi tersebut untuk mengidentifikasi objek misterius.
“Laporan tersebut menegaskan bahwa untuk kampanye deteksi uap yang efektif, penting untuk menerapkan pengumpulan data yang sistematis dan kurasi yang teliti dalam penggunaannya.”