Ayam cemani sering dikaitkan dengan berbagai legenda di kalangan masyarakat jawa dan digunakan dalam ritus-ritus mistis, seperti pemanggilan entitas gaib, pemberian kekuatan gaib, hingga sebagai pelindung dari sihir.
Keistimewaan ayam ini terletak pada warna hitam pekat yang mencakup seluruh bagian tubuhnya, termasuk bulu, tulang, daging dan darah.
Karena kelangkaannya dan keunikannya dibandingkan dengan ayam biasa, ayam cemani dihargai sangat mahal. Menariknya, terdapat penjelasan ilmiah mengenai warna hitam yang khas ini.
Berdasarkan informasi dari ifl science pada tanggal 6 Agustus 2023, warna hitam ayam cemani disebabkan oleh perubahan kompleks dalam genomnya, yang dikenal dengan istilah fibromelanosis.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2017 dengan judul “Asal mula dan evolusi fibromelanosis pada ayam peliharaan” menjelaskan bahwa kondisi unik ini bersumber dari genetika, yang menjadikan ayam cemani memiliki jaringan hitam di bawah bulunya.
Ayam cemani mengalami kondisi yang dikenal sebagai fibromelanosis, yang merupakan jenis hiperpigmentasi menyebabkan seluruh bagian tubuhnya berwarna hitam.
Hal ini disebabkan oleh mutasi genetik yang kompleks di gen edn3, yang mengkode endotelin-3, sebuah elemen kunci dalam proses pigmentasi pada unggas.
Endotelin-3 berperan penting dalam mempengaruhi bagaimana melanosit – sel yang bertanggung jawab atas pembentukan pigmen – terbentuk, berdiferensiasi dan menyebar ke seluruh tubuh. Pigmentasi gelap ini berasal dari melanin.
Perubahan luar biasa pada penampilan ayam cemani ini adalah hasil dari mutasi pada gen edn3 yang terjadi selama ribuan tahun, mengakibatkan embrio ayam ini berkembang dengan kaya akan sel pigmen, yang menyebar mulai dari tulang hingga paruh.
Kombinasi genetik kuno yang menyebabkan fibromelanosis ini diperkirakan berasal dari satu individu burung yang hidup beberapa ratus hingga ribuan tahun yang lalu.
Leif Andersson, seorang ahli genetika dari universitas uppsala di swedia, berbicara dengan national geographic mengenai keunikan mutasi yang menjadi penyebab fibromelanosis.
Kondisi ini membuat ayam cemani memiliki tulang, organ dan paruh berwarna hitam, namun hal tersebut tidak berdampak pada kehidupan mereka sehari-hari.
Meskipun begitu, ayam dengan warna hitam pekat ini dianggap lebih bernilai daripada ayam biasa oleh manusia, baik sebagai sumber makanan maupun untuk keperluan lain dan dipercaya memiliki keuntungan tambahan.