Virus corona terus berkembang, membentuk varian-varian baru. Peneliti baru saja mengidentifikasi turunan terkini dari virus covid. Dikenal sebagai pirola, varian covid ba.2.86 sudah ditemukan di beberapa negara, termasuk amerika serikat dan selandia baru.
Varian ini memiliki lonjakan mutasi yang mencapai lebih dari 30 pada protein spike-nya dibandingkan dengan varian omicron xbb.1.5, yang saat ini banyak terdapat di as.
“Kuantitas mutasi yang signifikan ini sangat krusial,” ujar Scott Roberts, seorang ahli penyakit menular dari Yale Medicine, yang dikutip oleh the independent pada hari Rabu, tanggal 6 September 2023.
Adapun gejala yang ditimbulkan oleh varian pirola memiliki kesamaan dengan gejala umum varian covid lain, termasuk gejala seperti hidung meler, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan. Akan tetapi, varian ini tidak menyebabkan demam dan batuk sebagai gejalanya.
Rommel Tickoo, yang menjabat sebagai direktur penyakit dalam di max healthcare, menegaskan bahwa metode perlindungan tetap konsisten tidak peduli jenis varian covid yang muncul.
Kelompok usia lanjut dan mereka yang sudah memiliki kondisi kesehatan tertentu berada dalam kategori paling rentan terhadap efek serius dari infeksi.
Selain itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan tangan dan memastikan penggunaan masker saat berada di area yang padat akan memberikan perlindungan tidak hanya dari covid-19 tetapi juga dari berbagai jenis infeksi pernapasan, termasuk influenza.
Beliau menambahkan, “Apabila seseorang merasakan gejala demam atau masalah pernapasan, sebaiknya mereka tetap di dalam rumah. Apabila perlu keluar, wajib hukumnya untuk mengenakan masker. Serta, orang-orang yang berpotensi mengalami komplikasi serius akibat penyakit ini harus selalu menggunakan masker saat berada di tempat umum.”