Seekor kodok raksasa ditemukan di kawasan hutan pesisir conway national park, queensland, australia oleh tim pekerja satwa liar saat mereka sedang melintasi jalur yang dilalui oleh seekor ular.
Menurut Kylee gray, anggota tim pekerja satwa liar yang dikutip dari sciencealert pada Senin (23/1/2023), “Saya menjulurkan tangan dan berhasil menangkap kodok tersebut. Saya benar-benar terkejut melihat seberapa besar dan beratnya kodok itu.”
Kodok raksasa yang panjangnya sebanding dengan tangan manusia ini memiliki berat sebesar 2,7 kilogram. Kulitnya berwarna coklat dan dihiasi dengan kutil di seluruh tubuhnya.
“Kodok tebu raksasa ini mampu menelan apa pun yang dapat masuk ke mulutnya, seperti serangga, reptil dan mamalia kecil,” ungkap Gray.
Dikarenakan ancamannya terhadap ekosistem sekitarnya, kodok tersebut diambil tindakan keamanan dengan disuntik mati. Kodok tebu, jenis monster ini, sebenarnya diperkenalkan di queensland pada tahun 1935 dengan tujuan untuk mengendalikan populasi kumbang tebu.
Namun, akibatnya, kodok tebu malah menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup satwa liar lainnya.
Kodok tebu yang ditemukan memiliki berat 2,7 kilogram, setara dengan berat bayi manusia. Kodok raksasa ini memecahkan rekor ukuran terbesar yang tercatat oleh departemen lingkungan dan sains queensland.
Menurut Gray, dari ukurannya, kodok raksasa ini adalah betina. Meskipun usianya tidak pasti, Gray memperkirakan bahwa kodok ini telah hidup setidaknya 15 tahun di hutan.
Kodok tebu betina dikenal dapat menghasilkan sekitar 30.000 telur dalam satu musim. Spesies ini amat beracun dan dapat menjadi ancaman bagi predatornya serta dapat menyebabkan kepunahan bagi mereka.