Tim russian antarctic expedition of the arctic and antarctic research institute (AARI), bersama agrophysical research institute dan institute of biomedical problems of the russian academy of sciences, mencoba menanam semangka di wilayah terdingin dunia, yaitu antartika.
Percobaan ini dilakukan dengan menanam semangka dalam sebuah rumah kaca di stasiun costok. Mereka menciptakan kondisi suhu dan kelembapan udara yang dibutuhkan di dalam rumah kaca tersebut.
Penelitian ini memilih dua varietas semangka yang dapat beradaptasi dengan tekanan atmosfer rendah dan kadar oksigen yang rendah di dalam rumah kaca. Bagaimana hasilnya?
Benih ditanam pada lapisan pengganti tanah yang tipis, sementara juga menggunakan cahaya buatan sebagai pengganti sinar matahari dan melakukan penyerbukan tanaman secara mandiri sebagai pengganti peran serangga.
Semangka tersebut mengalami masa penanaman selama lebih dari tiga bulan. Pada hari ke-103, hasilnya menghadirkan delapan buah semangka yang matang dan manis di dalam rumah kaca tersebut.
Tidak hanya itu, buah-buah tersebut juga memiliki ukuran yang cukup besar. Russian geographical society mencatat beratnya mencapai sekitar 1 kilogram per buah, dengan diameter mencapai 13 sentimeter.
Keberhasilan penanaman ini disambut dengan antusiasme oleh banyak orang di sana. Andrei teplyakov, kepala ahli geofisika aari, menjelaskan bahwa sekarang semua orang di antartika dapat merasakan sensasi musim panas melalui nikmatnya semangka.
Stasiun vostok telah berupaya selama bertahun-tahun untuk menanam berbagai jenis sayuran dan buah di wilayah tersebut.
Pada tahun 2020, mereka telah menanam berbagai tanaman seperti dill, basil, peterseli, arugula dan kubis. Selain itu, sejumlah buah seperti blackberry, blueberry dan stroberi juga pernah berhasil dihasilkan di sana.