Kemunculan kecerdasan buatan (AI) menimbulkan ancaman terhadap berbagai jenis pekerjaan manusia. Namun, beberapa profesi diprediksi tetap akan bertahan meskipun di tengah perkembangan teknologi ai.
Menurut para pakar, pekerjaan-pekerjaan ini adalah jenis yang tidak bisa ditiru oleh ai, seperti tugas-tugas yang memerlukan kualitas khas manusia, termasuk kemampuan emosional dan berpikir secara kreatif.
Penulis buku “Rule of the robots: How artificial intelligence will transform everything”, martin ford, mengungkapkan tiga jenis pekerjaan yang diprediksi tidak akan tergantikan oleh robot ai:
1. Pekerjaan yang Kreatif
Ford mengemukakan bahwa pekerjaan ini bukan sekadar mengatur ulang, melainkan lebih tentang mencetuskan ide-ide dan menciptakan sesuatu yang baru.
“Pekerjaan ini tidak hanya tentang formula atau pengaturan ulang, tetapi lebih kepada menciptakan ide-ide baru dan membentuk sesuatu yang inovatif,” katanya.
Meski begitu, tidak semua pekerjaan kreatif akan terlindungi dari dampak ai. Pekerjaan seperti desain grafis dan seni visual adalah beberapa contoh yang berisiko digantikan oleh ai.
Algoritma dasar dapat memungkinkan bos untuk menganalisis jutaan gambar dan dengan cepat mengajarkan ai tentang estetika.
Namun, kreativitas juga bisa muncul dari bidang lain seperti kedokteran, ilmu pengetahuan dan hukum. “Dalam bidang-bidang seperti ilmu pengetahuan, kedokteran dan hukum, di mana orang berperan dalam menciptakan strategi hukum atau bisnis yang baru, saya yakin masih akan ada ruang bagi manusia untuk berkontribusi,” ucapnya.
2. Pekerjaan yang Butuh Hubungan Interpersonal
Pekerjaan dalam kategori ini meliputi bidang keperawatan, konsultasi bisnis dan jurnalisme investigatif. Definisinya adalah pekerjaan yang memerlukan pemahaman mendalam tentang manusia.
Ai memerlukan waktu yang cukup panjang untuk dapat berinteraksi dengan cara yang efektif dalam membangun hubungan.
3. Pekerjaan yang Butuh Banyak Mobilitas, Ketangkasan, Memecahkan Masalah
Kategori ini mencakup profesi seperti elektrisi, tukang pipa, pengelas dan pekerjaan serupa. Ford mengemukakan bahwa jenis pekerjaan ini terjadi ketika seseorang bertemu dengan kondisi yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
“Jenis pekerjaan ini mungkin adalah yang paling rumit untuk diotomatisasi. Untuk mengotomatisasi pekerjaan semacam ini, diperlukan robot yang hanya ada dalam cerita fiksi ilmiah. Anda butuh robot seperti c-3po dari star wars,” paparnya.
AI gantikan manusia
Meskipun demikian, tidak semua pekerjaan akan terlindungi dari dampak kecerdasan buatan. Ini termasuk berbagai jenis pekerjaan yang telah disebutkan sebelumnya.
Joanne song mclaughlin, seorang profesor ekonomi tenaga kerja di universitas buffalo, berpendapat bahwa hampir semua pekerjaan, di berbagai industri, memiliki elemen yang bisa diotomatisasi menggunakan teknologi.
Dia menekankan bahwa ancamannya tidak langsung terhadap pekerjaan itu sendiri, tapi lebih kepada perubahan dalam tugas-tugas yang diberikan.
Sebagai contoh, dia mengambil profesi dokter. Ia berargumen bahwa meskipun profesi ini tidak akan tergantikan, dokter akan mulai mengadopsi teknologi ai yang terkini.
“Peran manusia dalam pekerjaan akan lebih terfokus pada keterampilan interpersonal,” ujar mclaughlin.
“Ia menambahkan, sangat mungkin kecerdasan buatan akan lebih efektif dalam mendeteksi kanker dibandingkan manusia. Di masa depan, dokter diperkirakan akan memanfaatkan teknologi ini. Namun, menurutnya, peran dokter secara keseluruhan tidak akan bisa digantikan,” tutupnya.