Generasi z dikabarkan lebih memilih ponsel sederhana daripada smartphone modern. Jose briones, seorang pengaruh dalam tren ‘dumb phone’, menyatakan bahwa generasi muda ini merasa jenuh dengan smartphone.
“Menurut saya, ini terlihat pada sebagian dari generasi z – mereka lelah dengan layar (smartphone),” ujar briones.
Hmd global termasuk di antara merek yang terus memasarkan telepon seluler model lama. Perusahaan ini berhasil menjual jutaan unit handphone nokia klasik, yang pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 2000-an.
Keberhasilan ini terlihat jelas, khususnya di pasar amerika serikat, di mana penjualan feature phone oleh hmd global mengalami peningkatan signifikan tahun lalu, dengan penjualan mencapai puluhan ribu unit setiap bulan. Namun, secara global, penjualan feature phone menurun.
Menurut laporan dari counterpoint research, sekitar 80% penjualan feature phone tahun lalu terkonsentrasi di timur tengah, afrika dan india. Tetapi, ada indikasi bahwa generasi muda di as mungkin mulai beralih kembali ke penggunaan handphone jadul.
“Pasar telepon dasar di amerika utara relatif stabil,” ujar moorhead. “Namun, saya memprediksi bisa terjadi kenaikan hingga 5% dalam lima tahun ke depan, mengingat adanya masalah kesehatan masyarakat saat ini.”
Di sisi lain, pasar smartphone di indonesia pada tahun yang sama mengalami penurunan. Menurut laporan worldwide quarterly mobile phone tracker dari idc, pasar smartphone indonesia turun 14,3% di tahun 2022, sebuah penurunan yang terjadi untuk pertama kalinya setelah 13 tahun pertumbuhan berkelanjutan.
Penurunan ini juga tercermin dari jumlah unit yang terkirim. Hanya 35 juta unit smartphone yang dikirim di tahun 2022, menurun dari 40,9 juta unit di tahun sebelumnya.
Penurunan daya beli masyarakat, yang dipicu oleh inflasi, terutama berdampak pada mereka dengan pendapatan menengah ke bawah, yang lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan primer mereka.
Selain itu, peralihan pengeluaran konsumen, seperti ke sektor transportasi seiring dengan peningkatan mobilitas pasca-penurunan kasus covid-19, juga mempengaruhi penjualan smartphone. Hambatan dalam rantai pasokan pada paruh pertama tahun lalu juga menjadi salah satu penyebab.
Untuk tahun 2023, idc memperkirakan pasar smartphone akan mulai stabil kembali. Vanessa aurelia, associate market analyst idc indonesia, menyatakan bahwa ada kemungkinan pertumbuhan kecil di angka satu digit dalam skenario yang lebih positif.
Menurutnya, kondisi ini terjadi saat dunia berusaha mengatasi inflasi, fluktuasi nilai tukar, ketegangan geopolitik dan kebijakan moneter.
Dia juga menambahkan bahwa konsumen kemungkinan akan tetap berhati-hati dalam mengeluarkan uang untuk smartphone baru. Vanessa juga mengamati bahwa penjualan ponsel dengan harga terjangkau mungkin akan terpengaruh karena pergeseran belanja masyarakat ke sektor lain.
Sementara itu, ia juga menyebut bahwa beberapa vendor mulai memfokuskan strategi mereka pada ekspansi portofolio di segmen kelas atas.