Investasi untuk Pemula Modal Rp 50.000 Untung Sampai Tua

Investasi untuk Pemula Modal Rp 50.000 Untung Sampai Tua (pixabay.com)
Investasi untuk Pemula Modal Rp 50.000 Untung Sampai Tua (pixabay.com)

Trik memulai investasi untuk pemula tidak melulu mengeluarkan modal besar. Faktanya, ada banyak instrumen investasi modal kecil yang di sekitar Anda. Cukup dengan modal Rp 50.000 Anda sudah bisa mengikuti menabung investasi.

Jenis Investasi untuk Pemula yang Mudah dan minim Resiko

Sudah menjadi hal yang wajar apabila pemula ragu mengeluarkan sejumlah modal untuk berinvestasi. Hal yang harus Anda ingat adalah bahwa tanpa banyak modal pun tetap bisa meraup keuntungan dari berinvestasi.

Lantas, investasi apa sajakah itu? Simak ulasan menariknya berikut ini.

1. Deposito Berjangka

Pilihan deposito berjangka tepat dipilih oleh pemula. Instrumen investasi ini dinilai paling aman. Inilah mengapa investasi deposito banyak peminatnya.

Produk simpanan berjangka ini baru bisa dicairkan bila tiba jatuh tanggal temponya. Adapun jangka waktu tersebut telah disepakati oleh Anda sebagai pihak nasabah dan perbankan sebagai pemegang otoritas. Jangka waktu yang umum disediakan adalah 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan lamanya.

Lantas, bagaimana jika deposito dicairkan sebelum tiba tanggal jatuh temponya? Anda akan menerima konsekuensi berupa penalti sesuai kebijakan dan ketentuan bank ybs. Nominal untuk memulai tabungan deposito adalah mulai dari Rp 1.000.000-Rp 10.000.000

2. Reksadana

Reksadana bisa menjadi pilihan investasi terbaik untuk pemula. Ini karena reksadana memiliki waktu dan dana yang memiliki limit. Cukup dengan mengeluarkan modal sebesar Rp 50.000 – Rp 100.000 Anda sudah bisa mulai berinvestasi reksadana.

Instrumen investasinya berupa sekumpulan dana yang dihimpun dari beberapa investor yang berminat untuk berinvestasi reksadana. Seluruh dana milik nasabah akan dikelola oleh manajer investasi. Adapun instrumen investasi yang dimaksud berupa instrumen keuangan yang ada di pasar modal seperti saham atau obligasi.

Tak perlu takut karena proses investasinya terbilang cukup mudah. Saat investasi kita akan dibantu dan dibimbing oleh manajer investasi (MI) untuk mengelola dana investasi melalui reksadana. Adapun beberapa jenis reksadana, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran. 

3. Surat Berharga Negara (SBN)

Investasi untuk pemula yang layak dicoba berikutnya berupa surat berharga negara. Istilah kerennya adalah obligasi.

Obligasi adalah surat pernyataan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk dijual kembali kepada individu Warga Negara Indonesia (WNI), dalam hal ini investor melalui agen penjual.

SBN terdiri dari dua kategori, yaitu Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Ada 2 pilihan SUN, yaitu konvensional dan syariah.

Sedangkan untuk jenis SBSN adalah Sukuk Negara Ritel (SR) dan Sukuk Negara Tabungan (ST). Hasil keuntungan pengelolaan modal, akan dibayarkan oleh negara dalam bentuk kupon. Tidak memerlukan banyak biaya, cukup dengan nominal mulai dari Rp 1.000.000 saja dan tingkat bunga yang cenderung lebih tinggi dari deposito bank.

4. Investasi Emas

Investasi untuk pemula yang direkomendasikan selanjutnya adalah emas. Ini karena harga emas yang hampir tidak mengalami penurunan. Investasi ini juga menawarkan banyak kemudahan.

Tingkat likuiditas emas cukup tinggi sehingga bisa dicairkan kapan saja Anda perlukan, terutama untuk kebutuhan yang sifatnya mendesak. Sebagai informasi bahwa investasi emas terbilang aman meskipun kondisi inflasi.

Hanya saja, untuk memperolehnya Anda harus mengeluarkan cuan cukup besar karena harga emas per gramnya tidaklah murah, yakni Rp 500.000 hingga Rp 600.000. Anda bisa menyiasatinya dengan memanfaatkan program Tabungan Emas yang disediakan oleh Pegadaian setempat. Layanan ini memungkinkan Anda mencicil investasi mulai dari bobot emas terkecil yakni 0,01 gram dengan kisaran harga Rp 6.000

Kira-kira, jenis investasi untuk pemula mana yang akan Anda pilih? Apapun jenis investasi pilihan Anda, pastikan sesuai dengan tujuan finansial dan profil risikonya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *