Mengenal Jenis-Jenis VPS dan Masing-Masing Kegunaannya

jenis jenis vps

VPS atau Virtual Private Server menjadi salah satu pilihan hosting yang begitu populer saat ini. Ternyata ada jenis jenis VPS yang beredar dan spesifikasinya berbeda-beda. Sebelum membeli layanan tersebut, tentu harus tahu apa saja pilihan jenisnya dan seperti apa spesifikasinya.

VPS itu sendiri merupakan sebuah layanan hosting yang memiliki spesifikasi cukup tinggi. Resource-nya terbilang besar dan memberi fleksibilitas bagi pengguna untuk melakukan kontrol penuh. Seiring dengan berkembangnya teknologi, ternyata VPS muncul ke dalam jenis yang berbeda-beda.

Ragam Jenis VPS

Perkembangan teknologi memang terus berubah. Tidak heran jika VPS itu sendiri juga dikembangkan menjadi jenis yang bervariasi. Langsung saja, ini dia jenis jenis VPS yang penting untuk diketahui:

1. Open Vz

Pertama ada Open Vz yang merupakan salah satu bentuk virtualisasi private server di level sistem operasi. Jenis VPS ini akan bekerja di dalam sebuah shared kernel. Ini merupakan salah satu tipe yang paling umum dijadikan pilihan oleh para pengelola website.

Open Vz ini merupakan teknologi virtualisasi tingkat OS Linux. Tipe ini memungkinkan sebuah server fisik menjalankan lebih dari satu sistem operasi. Banyak juga yang menganggap tipe ini sebagai sebuah kontainer yang menampung berbagai jenis sistem operasi.

Virtualisasi dalam tipe ini menunjukkan komponen dasar yang diposisikan di sebuah mesin dan dipakai oleh banyak pengguna. Meskipun berbagi OS yang sama, namun setiap kontainer tadi memiliki fungsi yang berbeda dan berjalan secara mandiri.

Open Vz memiliki beberapa kelebihan. Tipe VPS ini banyak diminati karena sangat hemat dari segi biaya dan kinerjanya cukup baik. Tidak ada lapisan virtualisasi tambahan yang membatasi host dengan VPS yang dipakai.

Namun ada juga beberapa kelemahan yang dimiliki oleh jenis VPS ini. OpenVz hanya memakai template sistem operasi dan tidak memberikan opsi untuk melakukan instalasi sistem operasi secara manual.

Selain itu, Open Vz juga hanya dapat dipasang di sistem operasi Linux dan tidak memungkinkan untuk dipasang di perangkat Windows. Beberapa pengaturannya juga dibatasi node dan VPS ini tidak support SWAP.

2. HVM

Lanjut ke tipe kedua yaitu HVM atau Hardware Virtual Machine. Ini merupakan jenis VPS yang memungkinkan sistem operasi untuk langsung berjalan di atas mesin virtual. Tidak dibutuhkan konfigurasi tambahan jadi seolah-olah seperti sedang menggunakan server fisik yang nyata.

HVM ini merupakan tipe VPS yang dapat memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memakai perangkat keras secara full. Salah satu kelebihan dari HVM adalah bisa mensimulasikan lingkungan hardware dengan sangat lengkap.

HVM juga banyak diminati karena bisa dijalankan lewat Linux dan Windows jadi lebih fleksibel daripada tipe sebelumnya. Dari segi performa juga VPS ini dinilai jauh lebih stabil dengan server tamu yang dijalankan melalui isolasi lengkap.

Namun perlu dicatat bahwa jenis VPS satu ini memiliki kinerja server yang secara keseluruhan jauh lebih hambat. Hal ini dipicu oleh adanya overhead perangkat keras yang terjadi di dalamnya.

3. Hyper V

Memang jenis jenis VPS saat ini sangat beragam dan kriterianya juga berbeda-beda. Setiap tipe VPS juga mempunyai kelebihan serta kekurangan masing masing jadi pastikan untuk bijak memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Salah satu tipe VPS yang bisa dijadikan pilihan adalah Hyper V. Hyper V ini merupakan sebuah platform virtualisasi dari Microsoft. Melalui Hyper V, pengguna bisa dengan mudah melakukan virtualisasi sistem operasi server di bagian pusat.

Perlu dicatat juga bahwa Hyper V ini merupakan sebuah alat terbaik yang akan membantu developer dalam melakukan pengujian perangkat lunak. Jika dibandingkan dengan jenis jenis VPS sebelumnya, Hyper V ini dibanderol dengan harga yang paling mahal dan belum termasuk lisensi Windows-nya.

Nilai plus dari jenis VPS satu ini adalah memiliki lapisan virtualisasi kinerja yang tinggi. Selain itu Hyper V ini juga punya kemampuan untuk memindahkan mesin virtual dari setiap host tanpa harus mengalami downtime.

VPS ini dikenal punya penugasan sumber daya yang sangat dinamis. Selain itu interface Windows-nya juga sangat familiar. Integrasinya juga sangat sempurna disertai alat manajemen Server Windows yang sudah ada.

Sayangnya, Hyper V ini juga punya banyak kekurangan. Salah satunya adalah minimnya dukungan untuk layanan template. Selain itu Hyper V juga bisa mengalami crash dari OS utama dan OS harus di-install dulu supaya lapisan hypervisor-nya bisa beroperasi dengan baik.

4. KVM

Berikutnya ada KVM yang merupakan kependekan dari Kernel-based Virtual Machine. Ini merupakan sebuah software open source yang dapat dimanfaatkan bagi siapapun dan memiliki kontrol penuh terhadap sebuah VPS.

KVM memungkinkan sebuah mesin virtual Windows maupun Linux untuk memakai perangkat keras yang sama. Keduanya bisa beroperasi secara berdampingan tanpa ada crash. KVM memiliki sistem perangkat keras virtual sendiri sehingga ada server virtual terpisah yang bisa beroperasi mandiri.

KVM ini punya beberapa kelebihan yang membuatnya layak untuk diandalkan. Pertama, KVM bisa menjalankan lebih dari satu mesin virtual. Selain itu support untuk Linux, BSD, dan Windows jadi terhitung lebih fleksibel.

Kelebihan lain dari KVM adalah memiliki kemampuan migrasi yang sangat fleksibel. Sumber daya yang digunakan juga khusus dan sistemnya full virtualization sehingga seolah-olah seperti sebuah server fisik.

Sayangnya, jenis VPS ini sangat mahal. Harga yang ditawarkan memang tinggi namun sebanding dengan kualitas yang dimiliki. Setup-nya juga terbilang merepotkan dan butuh sumber daya dengan sistem tambahan agar bisa bekerja optimal.

Mana VPS yang Cocok untuk Dipilih?

Setelah mengetahui jenis jenis VPS tadi, lalu akan muncul pertanyaan mana VPS yang paling cocok untuk dipilih? Sebenarnya pilihan tipe VPS ini akan sangat dipengaruhi oleh kebutuhan masing-masing pengguna.

Tentu saja setiap tipe VPS memang memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing yang seharusnya diperhatikan dengan seksama. Pastikan untuk memilih jenis VPS yang paling sesuai kebutuhan dan bisa memberikan pelayanan optimal.

Pertama-tama, lihat dulu kebutuhan website yang akan dikelola. Ini sangat penting karena berpengaruh pada resource yang akan digunakan. Tak hanya itu, hal ini juga akan berpengaruh terhadap jenis sistem operasi yang perlu dipilih sehingga bisa ditentukan mana jenis VPS yang cocok.

Jangan lupa, faktor biaya juga harus dipertimbangkan sebaik mungkin. Bagaimanapun juga semua jenis VPS ini butuh biaya agar bisa digunakan. Oleh sebab itu lihat dulu berapa harga langganannya dan pastikan sesuai dengan bujet yang tersedia.

Tidak ada salahnya untuk melakukan percobaan supaya bisa memilih VPS yang tepat. Coba pilih salah satu jenis VPS kemudian periksa seperti apa performanya. Apakah sudah cukup memadai atau harus beralih ke jenis VPS yang lain.

Pahami jenis jenis VPS beserta spesifikasinya secara detail. Ini akan sangat membantu dalam memilih mana VPS terbaik untuk digunakan. Pastikan sudah sesuai dengan kebutuhan dan bisa mendukung performa secara optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *