Bensin merupakan komoditi yang dibutuhkan oleh masyarakat, karena kendaraan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Hal ini merupakan faktor yang membuat usaha jualan bensin eceran mulai dilirik. Selain kebutuhan akan bensin yang tinggi, resiko dari usaha ini juga relatif minim. Terutama pada daerah dimana SPBU masih cukup jarang, kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk memulai usaha.
Jenis Usaha Bensin yang Bersifat Eceran
Sebelum menjalankan bisnis bensin eceran, ada baiknya mengetahui jenis usaha yang dapat dilakukan dalam bidang ini. Ada dua jenis, yaitu konvensional serta modern. Pelaku usaha dapat memilih yang sesuai dengan situasinya. Berikut dua pilihan dalam usaha bensin:
1. Bisnis Konvensional
Pada jenis yang pertama ini, penjualan bensin masih memanfaatkan botol untuk setiap satu liter. Cara konvensional ini relatif lebih sederhana dan hemat biaya. Hal ini karena biaya listrik untuk menyediakan pompa bensin tidak diperlukan. Modal awalnya cukup terjangkau, dengan asumsi seperti berikut:
- Jerigen untuk bensin 200 ribu.
- Botol sebagai wadah bensin 10 ribu.
- Corong untuk memasukkan bensin 10 ribu.
- Tempat menjual bensin berbahan besi atau kayu 50 ribu.
- Bensin 200 ribu.
Dengan asumsi diatas, perkiraan modal awalnya berkisar pada angka 470 ribu. Tentunya nilai ini dapat berbeda tergantung dengan merek serta lokasi tempat belanja. Apabila berada di lokasi yang bukan kota besar, tentu harganya akan lebih rendah.
2. Bisnis Modern
Opsi jualan bensin eceran yang kedua lebih modern, sering disebut dengan Pertamina mini alias Pertamini. Menjual bensin dengan Pertamini skalanya lebih besar daripada konvensional, sehingga tentu memerlukan modal yang lebih besar pula. Perbedaan utama dari jual bensin modern dengan konvensional yaitu adanya mesin yang cukup besar dengan kapasitas 210 liter pada tangkinya.
Untuk operasional, modal harian yang diperlukan sekitar 1.6 juta untuk pertalite full tangki. Sedangkan pertamax memerlukan 1.9 juta. Perkiraan secara umum, sebanyak 50 motor akan mengisi bensin. Jika satu motornya mengisi 1 liter, artinya perlu 50 liter. Berarti modal hariannya 800 ribu. Sedangkan biaya operasional lainnya adalah listrik, yang satu bulannya memerlukan 100 ribu.
Tips Menjalankan Bisnis Bensin Eceran
Setelah mengetahui perkiraan modal yang diperlukan, terlihat perbedaan antara bisnis yang konvensional dengan modern. Selanjutnya pelaku usaha perlu mengetahui tips yang bermanfaat guna membantu jualan bensin eceran:
1. Memilih Lokasi Strategis
Pilihlah lokasi yang berpotensi untuk membuat dagangan lebih laris, yaitu lokasi strategis. Mengapa hal ini penting, karena usaha ini memerlukan lalu lintas padat sehingga banyak orang yang dapat memerlukan bensin. Lokasinya bisa saja desa maupun kota, namun yang terpenting adalah trafficnya yang harus ramai. Dirikan usaha pada daerah ramai seperti jalan nasional atau area sekitar perkantoran.
2. Memberikan Pelayanan Berkualitas
Perhatikan pelayanan yang diberikan pada pelanggan. Hal ini penting untuk menjaring lebih banyak pelanggan untuk melakukan pembelian berulang. Bersikaplah ramah, menampakkan wajah tersenyum dan berbicara dengan tegas. Senyum dan sapa merupakan etika yang disukai oleh semua orang, karena dirinya dihargai sebagai pembeli. Hal ini terkesan sederhana, namun dampaknya akan terasa hingga kedepannya.
3. Mengamati Kompetitor
Amati kompetitor yang juga menggeluti bidang serupa. Untuk itu, mengamati kehadiran kompetitor merupakan hal yang penting sebelum berjualan. Hindari berjualan di area dekat SPBU, karena besar kemungkinan pelanggannya tidak banyak. Cari informasi terkait cara berjualan yang efektif dari kompetitor sehingga dapat berkembang seiring waktu.
Itulah pembahasan seputar jualan bensin eceran. Terdapat dua tipe usaha ini, yakni yang konvensional dengan biaya relatif rendah serta modern yang modalnya lebih besar. Semua dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, diiringi pelayanan baik sehingga pelanggan tertarik untuk kembali.