Evan Dimas: Saya Sudah Lama Enggak Nge-gym

Pendahuluan
Evan Dimas Darmono, pemain sepak bola Indonesia yang dikenal dengan kemampuan teknik dan leadership-nya di lapangan, baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama tidak pergi ke gym untuk berlatih fisik. Pernyataan ini menarik perhatian banyak penggemar dan pengamat sepak bola, mengingat pentingnya latihan fisik bagi seorang atlet profesional. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai alasan Evan Dimas tidak lagi rutin ke gym, bagaimana dia menjaga kebugaran tanpa gym, serta dampak dari kebiasaan ini terhadap performanya di lapangan.

Profil Singkat Evan Dimas
Evan Dimas lahir pada 13 Maret 1995 di Surabaya, Jawa Timur. Ia merupakan salah satu gelandang terbaik Indonesia yang saat ini bermain untuk klub Bhayangkara FC serta menjadi bagian penting dari tim nasional Indonesia. Sejak meniti karir muda di Surabaya, Evan telah menunjukkan potensi besar yang kemudian membawanya berkarir di dalam dan luar negeri.
Selain bakat tekniknya yang mumpuni, Evan juga dikenal sebagai sosok yang disiplin dalam menjalani latihan. Namun, pernyataan terbaru tentang tidak rutin nge-gym ini memicu pertanyaan bagaimana ia menjaga kondisi fisiknya agar tetap prima.
Alasan Evan Dimas Sudah Lama Tidak Nge-gym
Prioritas Latihan yang Berbeda
Evan Dimas menyebutkan bahwa sejak beberapa waktu terakhir, ia lebih fokus menjalani program latihan yang difokuskan langsung di lapangan sepak bola. Ia merasa latihan yang dilakukan langsung di lapangan, seperti drills teknik, taktik, dan permainan langsung, lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan sebagai seorang pemain sepak bola dibandingkan latihan gym yang bersifat umum.
Jadwal Padat dan Perjalanan Karir
Sebagai pemain profesional yang aktif di berbagai kompetisi domestik dan internasional, jadwal Evan sangat padat. Turnamen, sesi latihan bersama klub dan tim nasional, serta perjalanan jauh seringkali membuatnya sulit menyempatkan waktu ke gym. Dalam wawancara, ia mengakui bahwa terkadang harus mengorbankan waktu gym demi pemulihan dan fokus latihan di lapangan.
Efektivitas Latihan Fungsional dan Bodyweight
Selain alasan waktu, Evan juga menyebutkan bahwa saat ini ia lebih memilih latihan fungsional dan menggunakan berat tubuh sendiri (bodyweight exercises) yang dapat dilakukan di mana saja, termasuk di kamar hotel saat menjalani pertandingan away. Latihan ini dinilai cukup membantu mempertahankan kebugaran tanpa harus bergantung pada alat gym.
Cara Evan Dimas Menjaga Kondisi Fisik Tanpa Gym
Latihan Fungsional dan Bodyweight
Evan rutin melakukan latihan fungsional yang meliputi plank, push-up, squat, lunges, dan berbagai gerakan lain yang mengaktifkan banyak kelompok otot sekaligus. Latihan ini membuatnya tetap kuat dan stabil secara otot, yang penting untuk keseimbangan dan daya tahan selama pertandingan.
Fokus pada Latihan Kardio
Untuk menjaga stamina dan kapasitas paru-paru, Evan juga memperbanyak latihan kardio seperti lari jarak menengah hingga panjang dan interval sprint. Latihan ini ia lakukan baik di lapangan maupun di trek atletik, yang juga membantu memperkuat otot kaki dan meningkatkan kecepatan.
Pola Makan dan Istirahat yang Ketat
Selain latihan, Evan sangat memperhatikan asupan nutrisi dan waktu istirahat. Ia mengikuti pola makan sehat dengan cukup protein, karbohidrat, dan lemak seimbang yang mendukung kebutuhan energi dan pemulihan otot. Istirahat yang cukup juga menjadi kunci agar tubuhnya selalu siap tempur.
Rehabilitasi dan Peregangan
Evan meluangkan waktu untuk peregangan dan latihan rehabilitasi seperti yoga dan pijat otot. Hal ini membantu mengurangi risiko cedera dan menjaga fleksibilitas tubuh, sehingga performa di lapangan tetap optimal meskipun tanpa latihan beban di gym.

Dampak Tidak Rutin Nge-gym terhadap Performa Evan Dimas
Kelebihan
- Fokus Teknik dan Taktik: Dengan waktu yang lebih banyak di lapangan, Evan dapat memperbaiki teknik dan pemahaman taktik, yang sangat krusial bagi peranannya sebagai gelandang pengatur permainan.
- Fleksibilitas dan Mobilitas Lebih Baik: Latihan fungsional dan bodyweight memungkinkan tubuh Evan lebih lentur dan bergerak bebas tanpa merasa kaku.
- Waktu Pemulihan Lebih Cukup: Dengan tidak mengejar latihan berat di gym, Evan memiliki waktu lebih banyak untuk pemulihan otot dan mental.
Tantangan
- Kekuatan Otot Maksimal: Tanpa latihan beban berat, kemungkinan kekuatan otot Evan tidak maksimal dibanding pemain lain yang rutin nge-gym. Ini bisa berpengaruh saat bertarung fisik di lapangan.
- Risiko Penurunan Massa Otot: Jika tidak diimbangi dengan latihan intens, risiko kehilangan massa otot tetap ada, yang bisa mengurangi daya tahan dan eksplosivitas.
- Kebutuhan Disiplin Tinggi: Menjaga kebugaran tanpa gym membutuhkan kedisiplinan tinggi dalam latihan fungsional dan pola hidup sehat agar kondisi tetap prima.
Reaksi dari Pelatih dan Rekan Setim
Pendapat Pelatih
Pelatih Bhayangkara FC dan tim nasional Indonesia mengakui bahwa latihan di gym memang penting, terutama untuk membangun kekuatan otot dan daya tahan tubuh secara menyeluruh. Namun, mereka juga menghargai pendekatan Evan yang lebih menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pribadinya. Selama performa di lapangan tetap bagus dan Evan bisa menjaga kondisi fisik dengan cara lain, pelatih memberikan ruang bagi fleksibilitas metode latihan.
Dukungan dari Rekan Setim
Beberapa rekan setim Evan juga mengaku tidak kaget dengan keputusan Evan tidak rutin nge-gym karena mereka tahu Evan sangat disiplin dan tetap menjaga kebugarannya. Mereka menilai Evan tetap fit dan menjadi inspirasi untuk menjaga performa melalui latihan yang variatif.
Perbandingan dengan Pemain Sepak Bola Lain
Tren Latihan Atlet Modern
Saat ini, banyak pemain sepak bola top dunia yang mulai mengurangi ketergantungan pada latihan beban berat di gym dan lebih mengutamakan latihan fungsional, plyometric, dan bodyweight. Hal ini untuk menjaga fleksibilitas dan menghindari cedera akibat latihan beban berlebih.
Contoh Pemain Top
Contohnya, Cristiano Ronaldo dikenal sangat disiplin melakukan latihan fungsional dan cardio, meskipun juga tetap melibatkan gym secara teratur. Sementara pemain lain seperti Lionel Messi lebih mengandalkan latihan di lapangan dan latihan khusus dengan fokus pada mobilitas dan kelincahan.
Masa Depan Latihan Evan Dimas
Potensi Kembali ke Gym
Evan tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke gym apabila kondisi dan jadwalnya memungkinkan. Ia menyadari pentingnya latihan beban untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan fisik. Namun, untuk saat ini, metode latihannya lebih fleksibel dan disesuaikan dengan situasi.

Perkembangan Metode Latihan
Dengan kemajuan ilmu olahraga dan teknologi, metode latihan untuk atlet semakin beragam. Evan berencana terus mengikuti perkembangan ini agar bisa memilih cara latihan terbaik yang sesuai dengan tubuh dan kebutuhan performanya.
Kesimpulan
Pernyataan Evan Dimas yang sudah lama tidak nge-gym bukan berarti ia mengabaikan kebugarannya. Sebaliknya, ia menunjukkan bahwa latihan fisik bagi atlet profesional bisa dilakukan dengan berbagai metode sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing individu. Fokus Evan pada latihan fungsional, bodyweight, kardio, serta pola hidup sehat membuktikan bahwa menjaga performa tidak selalu harus bergantung pada gym. Meski demikian, latihan beban tetap memiliki peran penting yang mungkin akan Evan pertimbangkan kembali di masa depan untuk menjaga performa terbaiknya.
Dengan pendekatan yang tepat, Evan Dimas tetap mampu tampil sebagai gelandang andalan Indonesia yang membanggakan, membuktikan bahwa disiplin dan adaptasi adalah kunci kesuksesan dalam dunia olahraga profesional.