Membangun bisnis bukanlah hal yang sederhana, sebuah realitas yang dibagikan oleh pendiri sekaligus ceo ternak uang, raymond chin.
Dalam sebuah video yang diunggah di channel youtube-nya, raymond terbuka tentang kegagalannya dalam mengembangkan ternak uang, termasuk kesalahannya dalam terburu-buru menambah jumlah karyawan dan pengeluaran yang berlebihan.
Raymond menjelaskan bahwa ia mendirikan ternak uang pada tahun 2020, sebuah periode ketika industri teknologi sedang mengalami lonjakan pertumbuhan. Ia berharap bahwa pertumbuhan pasar modal dan tren penggunaan teknologi akan berlanjut secara permanen.
“Kita harus bersiap. Seperti kapal, kita juga harus siap menampung gelombang baru ini,” ujar raymond, seperti yang dilaporkan pada jumat, 17 maret 2023.
Ternak uang juga berupaya memajukan perusahaannya dengan cara mempekerjakan lebih banyak karyawan dan mengembangkan aplikasinya.
“Pada suatu waktu, biaya operasional kami per bulan mencapai Rp 1 miliar hanya untuk gaji karyawan. Kami bekerja sama dengan banyak agensi, freelancer dan karyawan paruh waktu maupun penuh waktu. Pengeluaran kami hampir mencapai Rp 10 miliar,” terangnya.
“Kami mendatangkan kombinasi tenaga ahli di bidang pemasaran dan teknologi dari india untuk meningkatkan aplikasi kami… kami harus bersiap melayani jutaan pengguna secara bersamaan. Biayanya sangat mahal.”
Raymond menjelaskan, pada saat itu, dia merasa tidak ada kesalahan dengan keputusannya. Namun, sekarang dia berpendapat bahwa keputusannya tersebut adalah kesalahan karena telah berlebihan dalam perekrutan dan pengeluaran, dengan asumsi bahwa pertumbuhan akan terus berlanjut secara permanen.
Di sisi lain, ternak uang juga sempat merencanakan kerja sama patungan dengan sebuah perusahaan sekuritas, namun rencana tersebut akhirnya tidak jadi dilaksanakan.
“Saya tidak menyalahkan orang lain, seharusnya saya lebih berhati-hati dan jelas dalam setiap kesepakatan. Harusnya saya menetapkan ekspektasi yang lebih realistis mengenai apakah kesepakatan itu bisa terjadi atau tidak,” ungkapnya.
Dengan berbagai masalah tersebut, akhirnya ternak uang kembali ke titik awal. Mereka mengembalikan dana investor, melakukan pemutusan hubungan kerja dan menentukan kembali arah dan tujuan perusahaan.
“Kami akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa kami selesai. Kami mengakui kesalahan kami. Ini mungkin bukan arah yang kami tuju dan sudah mulai terlihat tanda-tandanya,” jelas raymond.