Koperasi Merah Putih Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan komitmen kuat pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat melalui pendekatan berbasis koperasi. Dalam pernyataannya baru-baru ini, Budi Arie menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih hadir sebagai bentuk nyata pemberdayaan ekonomi kerakyatan di era digital.
“Koperasi Merah Putih ini bukan sekadar simbol, melainkan sebuah gerakan. Sebuah langkah kolektif untuk membangun kedaulatan ekonomi yang berpihak kepada rakyat,” ujar Budi Arie dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta.

Menghidupkan Semangat Koperasi di Era Digital
Budi Arie menekankan bahwa koperasi adalah salah satu warisan ekonomi bangsa yang sejalan dengan semangat gotong royong. Namun, di tengah tantangan era digital dan globalisasi, koperasi harus bertransformasi agar tetap relevan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
“Selama ini kita banyak bicara tentang unicorn dan teknologi tinggi. Tapi jangan lupa, akar ekonomi kita ada di masyarakat. Di warung-warung kecil, petani, nelayan, pelaku UMKM. Mereka inilah yang harus kita dukung, dan koperasi bisa jadi jembatannya,” kata Budi Arie.
Koperasi Merah Putih dihadirkan sebagai platform baru yang menggabungkan nilai-nilai koperasi tradisional dengan pemanfaatan teknologi informasi. Platform ini diharapkan mampu menjadi wadah digitalisasi koperasi, memfasilitasi akses terhadap pasar, pembiayaan, dan pendampingan usaha secara menyeluruh.
Koperasi Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
Menurut Budi Arie, koperasi adalah bentuk usaha yang paling inklusif dan adil karena menempatkan anggotanya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa. Dengan demikian, keuntungan yang dihasilkan akan kembali ke masyarakat, bukan ke segelintir pemilik modal besar.

Ia mencontohkan negara-negara maju seperti Finlandia, Jerman, dan Kanada, yang koperasinya sangat kuat dan menjadi penyangga utama ekonomi masyarakat. “Indonesia bisa seperti itu. Tapi syaratnya, kita harus membangun koperasi yang modern, transparan, dan berbasis teknologi,” imbuhnya.
Dengan hadirnya Koperasi Merah Putih, pemerintah berharap akan terbentuk ekosistem koperasi digital yang mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Koperasi ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi baru, khususnya di daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh layanan keuangan formal.
Fokus pada UMKM dan Sektor Produktif
Koperasi Merah Putih juga diarahkan untuk memperkuat sektor UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, lebih dari 64 juta pelaku UMKM berkontribusi sebesar 60 persen terhadap PDB nasional. Namun, mayoritas dari mereka masih menghadapi hambatan dalam hal akses permodalan, pasar, dan teknologi.
“Melalui Koperasi Merah Putih, kita ingin UMKM naik kelas. Mereka harus punya akses ke sistem keuangan digital, e-commerce, dan logistik yang efisien. Kita ingin mereka tidak lagi berdiri sendiri, tetapi terhubung dalam jaringan ekonomi kerakyatan yang kuat,” ujar Budi Arie.
Program ini juga akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perbankan, platform teknologi, perguruan tinggi, hingga komunitas lokal. Pendekatannya tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga pelatihan dan literasi digital agar masyarakat tidak hanya menjadi pengguna, tapi juga pelaku ekonomi digital.
Mendorong Kemandirian Ekonomi Nasional
Lebih jauh, Budi Arie menyampaikan bahwa inisiatif Koperasi Merah Putih juga sejalan dengan misi besar pemerintah dalam mewujudkan kemandirian ekonomi nasional. Dalam menghadapi tantangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global, Indonesia harus memiliki fondasi ekonomi dalam negeri yang kuat dan tahan terhadap guncangan eksternal.
“Kita harus belajar dari pandemi. Ketika rantai pasok global terganggu, kita harus punya sistem ekonomi yang bisa bertahan sendiri. Koperasi bisa menjadi solusi karena sifatnya yang berbasis komunitas dan lokal,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya akan berhenti pada peluncuran program ini, tetapi akan terus mengawal dan memastikan keberlanjutan serta efektivitasnya di lapangan.

Koperasi Merah Putih untuk Masa Depan Bangsa
Koperasi Merah Putih bukan hanya proyek jangka pendek. Budi Arie menyebutnya sebagai langkah strategis untuk menciptakan masa depan ekonomi Indonesia yang lebih berkeadilan, inklusif, dan berdaulat.
“Visi kita ke depan jelas: Indonesia Emas 2045. Untuk menuju ke sana, kita butuh fondasi ekonomi yang kuat dan merata. Tidak bisa hanya mengandalkan investor asing atau korporasi besar. Rakyat harus jadi pelaku utama. Dan koperasi adalah alatnya,” tegas Budi Arie.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk tidak alergi terhadap kata “koperasi”. Menurutnya, koperasi bukan sesuatu yang kuno, melainkan sistem yang sangat relevan jika dikembangkan dengan pendekatan modern.
“Anak muda jangan malu masuk koperasi. Ini zamannya koperasi digital. Di luar negeri, anak-anak muda justru mendirikan koperasi teknologi. Kita juga bisa,” tambahnya dengan optimistis.
Penutup
Kehadiran Koperasi Merah Putih merupakan sinyal positif dari pemerintah dalam menata ulang arah pembangunan ekonomi nasional agar lebih inklusif dan memberdayakan. Dengan dukungan teknologi dan partisipasi masyarakat, koperasi dapat kembali menjadi arus utama pembangunan ekonomi yang berkeadilan sosial, sesuai dengan semangat UUD 1945.
Budi Arie telah menyalakan obor semangat baru bagi gerakan koperasi Indonesia. Kini, tinggal bagaimana seluruh pihak ikut serta menjaga nyalanya agar tetap terang dan membawa manfaat nyata bagi rakyat Indonesia.